Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina Narasumber Seminar Pendidikan Keluarga

MAKASSAR - Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Naoemi Octarina, hadir sebagai narasumber pada Seminar Pendidikan Keluarga "Membersamai Generasi Tangguh dan Berkah", yang dilaksanakan UPT SMA Negeri 21 Makassar, Sabtu, 27 Agustus 2022. Seminar pendidikan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Setiawan Aswad.

Baca juga: Puncak Peringatan HUT Barru Ke-62, Plt. Gubernur Sulsel Akan Resmikan Gedung Polres

Dalam kesempatan tersebut, Naoemi menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi generasi bangsa saat ini. Antara lain, degradasi moral akademik generasi milenial, ketidakjujuran yang merajalela, dan menurunnya rasa hormat kepada orangtua, guru, dan pemimpin.

"Selain itu, menurunnya rasa tanggungjawab sebagai individu, dan perilaku merusak diri dengan narkoba, seks bebas dan semakin kaburnya pedoman moral, " ungkapnya.

Baca juga: Suardi Saleh: Kabupaten Barru Berada Pada Kelompok IPM Kategori Tinggi di Sulsel

Bunda PAUD Sulsel ini mengungkapkan, untuk menciptakan generasi tangguh dan berkah, maka perlu dilakukan pembiasaan dalam keluarga. Seperti, beribadah sesuai agama masing-masing, membiasakan anak sarapan, berpamitan sebelum bepergian, menjemput atau menyambut anak sepulang sekolah, dan memberikan rasa aman dan nyaman.

"Kita juga harus menjadi pendengar yang baik bagi anak, mendampingi mereka saat menonton TV, saat belajar, membiasakan hidup bersih dan sehat, serta menemani mereka bermain, " tuturnya.

Baca juga: Sekprov Abdul Hayat Tegaskan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa Harus Jadi Prioritas

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berbagai pengetahuan tahapan mendidik anak sesuai sunnah Rasulullah. Dimana, untuk tahap pertama, 0 - 6 tahun, anak hendaklah disayangi dengan sepenuh hati, dibelai dengan kasih sayang, diajak bermain dan bergurau. 

Tahap kedua, 7 - 14 tahun, hendaklah mendidik anak dengan kasih sayang, tapi tegas dengan arahan, disiplin, dan beri mereka tanggungjawab. Didik mereka tentang shalat, puasa, dan ibadah lain.

Baca juga: Ketua DPRD Lukman T Terima Kunjungan Kerja Anggota Banggar DPRD Sulsel

Tahap ketiga, 15 - 21 tahun, hendaklah mendidik anak dengan cara berkawan. Bertukar pendapat, dan hormati pendapat mereka selagi tidak bertentangan dengan syariat.

Tahap keempat, 21 tahun ke atas, hendaklah orangtua memberikan kebebasan bertindak selagi tidak bertentangan dengan syariat. Orangtua hanya perlu bertindak sebagai penasehat agar segala tindakan mereka terkawal.

Baca juga: Diskominfo Gelar Forum OPD se-Sulsel

"Keluarga, sekolah, dan masyarakat, sangat memberi kontribusi besar dalam perkembangan mental yang akan lahir dalam wujud perilaku. Perilaku melahirkan ketangguhan. Dan ketangguhan yang dilahirkan oleh perilaku positif, mendatangkan berkah, " imbuh Naoemi. (***)