JAKARTA - Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Wury Estu Handayani Ma'ruf Amin melantik Ketua Dekransda Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina sisa masa bakti 2018-2023 dan Ketua Dekranasda Kalimantan Tengah, Yulistra Ivo Sabran untuk Masa Bakti 2021–2024 pada Jumat, 17 Juni 2022.
Pada pelantikan yang digelar hybrid ini, Wury mengimbau seluruh pengurus Dekranasda untuk terus meningkatkan peran dalam pembinaan dan pengembangan IKM utamanya melalui kurasi produk secara berjenjang di tingkat Kabupaten Kota hingga pusat.
“Hal tersebut untuk mendukung kampanye penggunaan produk dalam negeri melalui gerakan nasional bangga buatan Indonesia, ” sebut Wury.
Ia menyebutkan, saat ini pemerintah pusat menargetkan pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 Triliun, yang setengahnya diharapkan berasal dari belanja pemerintah daerah.
“Oleh karena itu, saya berharap produk kerajinan di seluruh Indonesia mendapatkan porsi pembelanjaan barang dan jasa pemerintah yang tentunya produk berkulitas baik sehingga ekonomi para pengrajin akan meningkat dan penciptaan lapangan pekerjaan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang mulai membaik, ” urainya.
Baca juga:
Diskominfo Gelar Forum OPD se-Sulsel
|
Secara khusus, kepada dua ketua Dekranasda yang baru dilantik, Wury menyampaiakn harapan untuk senantiasa menyatukan pemahaman dan langkah agar seluruh program Dekranas maupun Dekranasda dapat terlaksana dengan baik lagi ke depannya.
“Mari kita menyatukan pemahaman dan langkah agar seluruh program Dekranas maupun Dekransda dapat dilaskanakan dengan lebih baik lagi di tahun ini dan tahun yang akan datang, ”.
Wury menyebutkan, berdasarkan data sektor kerajinan, salah satu sub sektor industri kreatif mampu melakukan ekspor dengan nilai US$719, 7 juta pada tahun 2021. Lanjutnya, nilai mengalami kenaikan sebesr 37, 27 persen dibandingkan nilai ekspor 2022 yg mencapai US$ 524, 3 juta.
“Saya berharap hal ini terus didorong dan terus ditingkatkan terutama dengan meningkatkan potensi kearifan lokal yang sangat kaya sebagai produk-produk yang berdaya saing serta bernilai tambah tinggi, ”.
“Untuk itu, Dekransda hendaknya dapat menjadi lokomotif yang juga berperan sebagai pendorong industri kerjianan di daerah agar mampu melakukan ekspor produk kerajinan ke mancanegara, ” imbuhnya.
Sementara, Ketua Dekranasda Sulawesi Selatan, Naoemy Octarina dalam kesempatan terpisah berharap Pemerintah daerah bersama Dekranasda bisa secara massif melakukan pendampingan terhadap IKM.
“Mulai dari pembinaan, pemasaran, dan pemberian bantuan modal. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menandatangani MoU dengan Dekranasda, diharapkan bisa terjun ke kabupaten kota.” Sebutnya.
Menurut Naoemi, daya saing IKM harus menjadi perhatian bersama. Karena itu, ada beberapa poin yang harus dilaksanakan tahun ini. Antara lain, pelatihan untuk menumbuhkan wirausaha baru, meningkatkan keterampilan para pengrajin, memperbanyak event pameran sebagai ajang pemasaran produk, pemasaran secara online, hingga kemitraan dengan sejumlah pihak terkait.
“Kerjasama atau kemitraan harus digalakkan. Melalui pendampingan, masalah-masalah yang dihadapi IKM bisa dideteksi, untuk dicarikan solusinya, ” imbuhnya.(***)